Layaknya sebuah
roda berputar. Hidup ga selalu di atas kawan, kadang juga di bawah. ketika hidup kita
diatas, pandailah bersyukur dan bisa mempertahankan hal
tersebut, agar hidup kita tetap diatas. namun ketika hidup kita dibawah, pandailah bersyukur karna bisa merasakan hal yang berbeda
sehingga ada motivasi untuk kembali ke kehidupan yang diatas.
Ya seperti aku,
kini hidupku sedang dibawah, dibawah sekali layaknya butiran pasir di pantai
yang hanyut terombang ambing ombak setiap saatnya. ah lebay tapi bermakna
kawan. bayangkan saja, ketika aku dihadapkan dengan keadaan yang sulit dan tak
bisa berbuat apa apa. ya sebuah penghianatan. ketika aku harus menjadi kambing
hitam diantara semua kebohongan.
aku disalahkan, aku
dicampakan layaknya lalat yang terbang kesana kemari dari tempat satu ketempat
yang lainnya, membawa berita buruk seburuk buruknya hal yang buruk dari telinga
satu ketelinga yang lain.
haruskah aku
tertawa? tersenyum? bersedih? sabar? acuh? diam? aku rasa semuanya salah. aku
kini mati rasa.
aku terpuruk,
setiap apa yang aku perbuat tidaklah menghasilkan hasil yang sempurna seperti
yang sebelumnya selalu berhasil. ya ketika prestasiku baik, ketika berbagai
lomba aku ikuti, ketika segalanya aku dapati,
sekarang? hasilnya
nol besar. apa yang membuat aku seperti ini? ya hanya satu alasan, ketika aku
menjadi kambing hitam diantara semua kebohongan.
kini setiap apa
yang aku lakukan hasilnya nihil, ulangan, test standar, semester, ranking dan
lain sebagainya.
aku bersyukur
disaat seperti ini masih memiliki teman yang benar benar memberikan semangat 45
untuk ku. aku slalu tersenyum hanya untuk menyembunyikan rasa sakit yang aku
miliki berbulan bulan. ya sudah 6 bulan aku menjadi wanita pecundang yang hanya
bisa menjadi kambing hitam diantara semua kebohongan.
sampai kapan aku
menyembunyikan semua ini? rasanya aku ingin berontak dan mengungkapkan apa yang
sebenarnya terjadi pada ku, namun hati dan mulut ku antagonis, ketika hatiku
berkata ya, mulutku berkata tidak. sudahlah lupakan ...
aku masih 17 tahun,
jika umurku panjang, kelak dewasa nanti aku telah lupa akan hal ini, meskipun
aku masih telak menjadi kambing hitam
diantara semua kebohongan.
aku
mampu menjadi diriku kembali seperti dulu, dan membeli semua omongan
orang-orang disekitarku dengan prilaku ku yang baik, bahkan prestasi.
aku
bukan wanita bodoh yang menjadi bahan olok olok orang-orang disekitarku. wahai
orang-orang disekitarku, sadarkah kalian ada dilingkungan siswa yang cerdas
cerdas? berfikirlah dewasa. untuk apa kalian menjadikan ku bahan olok olok?
bukankah kalian hanya bergelut dengan prestasi? ingat prestasi !
lupakan
saja apa yang telah terjadi, apa untungnya sih? apa setiap kalian bergosip,
dapat uang 100 ribu? iya?
astagfirullah,
kesabaranku
kini memuncak, aku hanya bisa menumpahkannya pada blog ku ini, ya semoga kalian
dapat membaca dan menyadarinya. maafkan sajalah aku, setiap orang punya salah
kok. presiden, mentri, kepala sekolah, pejabat, ibu rumah tangga, semuanya
pernah salah.
sudahlah
tulisanku terlalu berbelit belit, bertele tele mungkin.
baiklah
terimakasih !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar