LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
Kesetimbangan Benda Tegar
Diajukan guna memenuhi tugas
praktikum mata pelajaran Fisika yang dibimbing oleh :
Edi Mashudi M.Pd
Disusun oleh :
Indah Aliyah Muthi
XII IPA 5
SMA NEGERI 2 KUNINGAN
Jln. Aruji Kartawinata No.16 Kuningan
Jawa Barat
Kata Pengantar
Allhamdulilaahi’rabil
alamin, Puji dan Syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Fisika yang berjudul “Kesetimbangan
Benda Tegar”. Laporan
ini disusun guna memenuhi
tugas praktikum
mata
pelajaran Fisika.
Laporan
ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam,
semoga lapora ini dapat berguna.
Dalam
menyusun laporan ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Bambang Sri Sadono Mpd selaku kepala
sekolah SMA Negeri 2 Kuningan.
2. Bapak Edi Mashudi M.Pd selaku guru mata pelajaran
Fisika.
3. Orang tua dan teman-teman yang telah membantu penulis
dalam menyusun laporan ini.
Dalam
menyusun laporan
ini, penulis menyadari bahwa laporan
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi,
serta bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Judul
II. Tujuan
III. Alat dan Bahan
IV. Materi
V. Prosedur Kerja
VI. Data Pengamatan
VII. Kesimpulan
VIII. Saran-saran
Daftar Pustaka
I.
Judul : Kesetimbangan
Benda Tegar
II.
Tujuan : Menentukan
letak titik berat benda yang tidak beraturan
bentuknya.
III.
Alat dan Bahan :
1.
Kertas karton
2.
Gunting
3.
Penggaris
4.
Alat tulis
5.
Jarum Pentul
6.
Bandul ( Kelereng )
7.
Benang Jahit
8.
Kain kasa
IV.
Materi :
Gaya berat benda
adalah resultan dari seluruh berat partikel. Titik tangkap gaya berat merupakan
titik berat benda. Cara untuk menentukan titik berat benda homogen yang
memiliki bentuk teratur adalah terletak pada garis atau bidang simetri
tersebut. Sementara itu untuk benda-benda yang tidak beraturan, titik berat
ditentukan dengan cara di gantung di sembarang titik dengan tali, buat garis
yang sama dengan terusan tali, lalu ambil titik yang lain dan lakukan hal yang
sama, maka pertemuan garis yang terlihat adalah titik berat benda tersebut.
Secara kuantitatif, titik berat benda dapat dihitung
dengan cara berikut, misalnya sebuah benda tegar dengan bentuk tidak teratur
terdapat pada bidang koordinat x,y. Jika berat masing-masing partikel penyusun
benda adalah w1, w2, w3, ..., wn dengan
koordinat (x1, y1), (x2, y2), (x3,
y3), ..., (xn, yn), dan koordinat titk berat
benda adalah (x0, y0), maka momen gaya berat benda
terhadap sumbu x0 adalah …. dengan cara yang sama, koordinat titik
berat pada sumbu y adalah … Untuk benda-benda
homogen, berat atau massa benda dapat dinyatakan dengan volume, luas dan
panjang garisnya.
V.
Prosedur Kerja :
1. Siapkan kertas karton.
2. Gunting dengan bentuk sembarang.
3. Buat 3 titik sembarang.
4. Siapkan benang jahit
secukupnya, beri beban (kelereng) yang telah di balut kain kasa di ujungnya, gantungkan di tembok,
di bagian tengah diberi penjepit (jarum
pentul)
5. Biarkan karton berrotasi,
biarkan sampai mencapai titik seimbang.
6. Tarik garik lurus dengan
penggaris, yang lurus dengan benang.
7. Lakukan langkah ke 4 – 6, di
titik yang berbeda.
8. Cari titik perpotongan dari
ke-tiga garis tersebut, di titik itulah titik berat karton, berinama Zo
9. Gunting salah satu garis, sehingga
karton terbagi menjadi 2 bagian.
10. Buat 3 titik sembarang di
bagian belakang karton yang telah dibagi 2.
11.Lakukan hal yang sama,
sehingga didapat titik perpotongannya, diberinama Z1 dan Z2.
12. Hubungkan titik Z1 dan Z2 dengan sebuah garis lurus.
13. Jika percobaan ini berhasil,
maka garis lurus Z1 dan Z2 akan melalui
Zo.
VI.
Data Pengamatan :
Setelah menggunting karton dengan bentuk tak beraturan akan didapat
titik perpotongan dari ketiga titik sembarang yang telah dihubungkan. Yaitu
titik AA’, BB’ dan CC’, titik perpotongan inilah yang dinamakan pusat massa
(Zo).
Setelah karton
digunting menjadi 2 bagian, dan dilakukan hal yang sama seperti di atas,
didapat titik perpotongan pertama (Z1) dan titik perpotongan kedua (Z2).
Garis yang
menghubungkan titik Z1 dan Z2 teryata searah atau melalui titik Zo
dibelakangnya. Dengan demikian percobaan ini berhasil dan ditemukan titik
beratnya.
(MASUKAN GAMBAR HASIL PERCOBAAN)
VII.
Kesimpulan :
·
Benda yang bentuknya tak beraturan
memiliki titik berat dan pusat massa. Hal tersebut tidak mungkin akan sama
letaknya antara satu sama lain.
·
Pusat massa adalah titik perpotongan antara garis yang
telah dihubungkan oleh tiap-tiap sisi yang merupakan pusat gravitasi. AA’, BB’,
dan CC’ berpotongan di titik Zo yang merupakan pusat massa.
VIII.
Saran :
·
Hati-hati pada saat menggunting karton, jangan sampai
ada benjolan pada karton.
·
Hati-hati pada saat menggaris, karena jika garisnya
tidak lurus, titik perpotongan akan bergeser ( berbeda).
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar